Dari Tisu Jadi Karya Seni: Siswa Kelompok B RA Baitul Ghufron Eksplorasi Teknik Jumputan
Sabtu, 23 Agustus 2025, halaman RA Baitul Ghufron dipenuhi keceriaan siswa Kelompok B yang mengikuti kegiatan membatik dengan teknik jumputan. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya mengasah kreativitas, melatih motorik halus, sekaligus memberikan pengalaman seni yang menyenangkan bagi anak-anak.
Setiap siswa mendapatkan selembar tisu dapur serbaguna
sebagai media membatik. Pemilihan tisu dapur bukan tanpa alasan, sebab tisu
jenis ini tidak mudah robek, memiliki daya serap tinggi, dan bertekstur kuat,
sehingga sangat cocok untuk kegiatan eksplorasi warna anak usia dini. Setelah
itu, guru memberikan arahan cara melipat tisu sesuai kreasi masing-masing, ada
yang dilipat segitiga, kipas, hingga pola bebas. Lipatan ini nantinya akan
menghasilkan motif unik ketika tisu diberi pewarna.
Anak-anak kemudian diarahkan untuk berbaris rapi menunggu
giliran pewarnaan. Setiap anak bebas memilih warna sesuai kreativitas mereka,
ada yang memilih satu warna, ada juga yang memadukan beberapa warna ceria.
Proses pewarnaan dilakukan dengan cara meneteskan warna pada tisu yang sudah
dilipat, sehingga muncul pola yang indah dan tidak terduga.
Setelah pewarna meresap, tisu perlahan dibuka dan anak
diajak mengamati motif yang terbentuk. Wajah mereka tampak penuh antusias dan
rasa bangga melihat hasil karyanya sendiri. Seluruh karya kemudian dipajang
agar anak-anak bisa saling mengapresiasi dan merasakan kepuasan dari proses
berkarya. Guru pun memberikan penguatan positif serta mendorong anak-anak untuk
terus berkreasi.
Kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga
memberikan banyak manfaat. Dari sisi kognitif, anak belajar mengenal warna,
pola, dan hubungan sebab-akibat dari proses lipat hingga celup. Dari sisi
motorik, anak terlatih melipat, menekan, dan meneteskan warna. Dari sisi
sosial-emosional, mereka belajar disiplin, sabar menunggu giliran, serta
menghargai karya teman.
Secara keseluruhan, kegiatan membatik teknik jumputan ini
disukai anak-anak dan menjadi pengalaman berharga. Ke depan, RA Baitul Ghufron
berencana mengembangkan kegiatan serupa dengan variasi lipatan, kombinasi
warna, serta mengaplikasikan karya menjadi hiasan kelas yang indah.
Melalui kegiatan kreatif seperti ini, RA Baitul Ghufron
terus berupaya mewujudkan visinya dalam mencetak generasi Qur’ani yang
disiplin, cerdas, dan kreatif. Nilai-nilai yang ditanamkan bukan hanya sebatas
keterampilan seni, tetapi juga pembiasaan karakter positif yang menjadi bekal
penting bagi anak-anak dalam menjalani pendidikan dan
kehidupan sehari-hari.